Nama : Salam
NPM : 19211115
Kelas : 3EA27
Mata Kuliah : Perilaku Konsumen
Tugas 7 : “pengaruh individu terhadap perilaku
konsumen”
Dosen : Tomy Adi Sumiarso,SE
STUDI KASUS : PENGARUH INDIVIDU
TERHADAP PERILAKU KONSUMEN
KATA PENGANTAR
Dengan
mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmatnya
maka penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Pengaruh Individu
Terhadap Perilaku Konsumen”.
Adapun
tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk melengkapi tugas mata kuliah perilaku
kosumen. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada yang terhormat Bapak Tomy Adi Sumiarso, SE selaku dosen mata kuliah
perilaku konsumen, serta teman-teman kelas 3EA27 yang telah memebrikan dukungan
sehingga makalh ini dapat terselesaikan. Menyadari bahwa makalah ini masih
banyak kekurangannya, untuk itu penulis mengharapkan masukan dan saran yang
membangun guna melengkapi penulisan ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima
kasih dan mohon maaf apabila dalam
penulisan ilmiah ini terdapat kesalahan.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang pola penggunaan,
maupun penolakan suatu produk, serta tawar menawar dengan penjual
untuk mencapai sesuai harga yang kita
inginkan. Pengambilan keputusan harus
konsisten dalam segala hal baik dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan
serta dalam konsumen untuk mencapai
suatu tujuan.
Jadilah pendengar yang baik.
Luangkan waktu untuk menelaah kebutuhan konsumen dengan bertanya dan fokus
terhadap apa yang telah mereka katakan. Perhatikan kata-katanya, intonasi
suaranya, gerak badannya, dan yang terpenting bagaimana perasaan mereka.
Jauhkan diri dari asumsi-asumsi dan berpikir intuitif tentang keinginan konsumen.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah yang terdapat dari latar belakang tersebut adalah :
1.
Bagaimanakah Perilaku pasar konsumen di Indonesia ?
2.
Bagaimana motivasi pemikiran tentang konsumen ?
3.
Bagaimana Pengaruh konsumen sebagai bidang ilmu yang dinamis ?
1.3 Tujuan penulisan
Tujuan dari penulisan karya tulis
ini yaitu untuk memenuhi tugas maka kuliah Perilaku Konsumen dalam bentuk
sebuah Makalah dan untuk menambah pengetahuan dan wawasan para pembaca,
masyarakat pada umumnya dan kalangan mahasiswa khususnya agar mengetahui
Pengaruh Individu Terhadap Perilaku Konsumen.
1.4 Ruang lingkup
Karena
keterbatasan waktu dan banyaknya tugas kuliah yang ada maka ruang lingkup
makalah ini sangat singkat dan terbatas serta pembahasannya pun hanya seputar
Pengaruh Individu Terhadap Perilaku Konsumen.
1.5 Metode Penulisan
Metode
penulisan yang dipakai oleh penulis adalah dengan objek yang dipakai Pada
Perilaku Konsumen. Dengan memberikan pertanyaan yang telah dibuat penulis yaitu
pertanyaan mengenai sejarah Perilaku Konsumen.
Perilaku konsumen adalah pola
kebiasaan serta kelompok individual dalam
setiap pengambilan keputusan serta kegiatan fisik individual atau
organisasional terhadap produk tertentu,
untuk membeli produk atau mengkonsumsi barang atau jasa untuk kepentingan pribadi maupun orang
lain.
Perilaku
konsumen atau yang sering juga disebut dengan perilaku pasar yaitu pola kebiasaan konsumen pada saat
memilih barang-barang kebutuhan
sehari-hari di pasar yang meliputi proses (mental, tindakan penilaian,
keyakinan, usaha memperoleh suatu barang
yang kita inginkan serta
BAB II
LANDASAN TEORI
Meskipun
banyak faktor perlu di pertimbangkan dalam merancang strategi-strategimarketing mix, tidak ada
yang lebih penting dari peri-laku konsumen. Menurut engel, Blackwell dan
kollat, perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai:
Tindakan-tindakan individu yang melibatkankan
pembeli dan penggunaan barang serta jasa, termasuk proses pengambilan keputusan
yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut.
Definisi
ini sangat luas dan mencakup baik konsumen akhir maupun para pembeli industri.
Dalam definisi tersebut ditunjukan bahwa studi tentang perilaku konsumen itu
mencakup tidak hanya tindakan-tindakan yang dilakukan oleh konsumen dalam
pembelian dan penggunaanproduk, tetapi juga semua faktor yang ada dalam proses
menuju kepada tindakan-tindakan itu.
Banyak
aspek perilaku konsumen yang jelas dapat diketahui, namun banyak pula aspek
yang kurang jelas. Misalnya, seseorang yang membeli dua botol kecap, secara
jelas dapat diketahui bahwa jumlah kecap yang dibeli adalah sebanyak dua botol.
Akan tetapi sulit diketahui siapakah yang mengambil keputusan membeli kecap dua
botol tersebut, apakah ibu, majikan, atau orang lain, atau memang dia sendiri
yang melakukannya. Aspek-aspek tentang “mengapa” membeli juga sulit diketahui.
Apakah harga dipertimbangkan dalam pembelian? Bagaimanakah dia menggunakan
kecap yang dibeli, apakah untuk memasak, untuk lauk, untuk dia sendiri, atau
untuk orang lain? Semua ini merupakan contoh dari banyak pertanyaan yang
dilontarkan oleh studi tentang perilaku konsumen.
BAB III
PEMBAHASAN
1.1 Perilaku Pasar Konsumen
Pengertian
perilaku pasar konsumen yaitu tempat pertemuan pembeli dan penjual. Pengertian
tersebut adalah pengertian pasar tradisional yang menurut konsep pemasarannya
berbeda-beda dengan pengertian pasar tradisional sehari-hari. Perbedaan
tersebut karena pasar menurut pemasaran dipandang sebagai sasaran atau tujuan
kegiatan pemasaran.
Pasar
adalah kelompok individual ( perorangan maupun organisasi ) yang mempunyai
permintaan terhadap barang tertentu, berdaya beli, dan berniat merealisasikan
pembelian tersebut. Secara keseluruhan, perilaku pasar bersifat hetrogen.
Pemasar memerlukan kelompok-kelompok pasar yang berperilaku lebih seragam.
Untuk tujuan tersebut, pasar dikelompok-kelompokkan dalam beberapa bagian.
Atas
dasar perilaku tujuan pembeliannya, pasar dibedakan menjadi dalam dua kelompok.
Yaitu pasar konsumen akhir (end users) dan pasar konsumen antara (intermediate
consumers).
Meskipun
banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam merancang strategi-strategimarketing
mix, tidak ada yang lebih penting dari perilaku konsumen terhadap pembeli.
Perilaku konsumen yang telah disajikan lebih menekankan pada perilaku konsumen
sebagai suatu proses.
Contoh
kasus perilaku konsumen saat membeli suatu barang
Seorang mahasiswa yang ingin membeli
sistem stereo baru akan mengalami suatu proses pengambilan keputusan yang
kompleks sebelum membeli. Ia akan berusaha mencari informasi dari berbagai
sumber untuk membantu dalam mengevaluasi alternatif-alternatif yang ada. Sering
terjadi bahwa keputusan akhir yang diambilnya mengecewakan setelah dilakukan
pembelian atau setelah barang digunakan. Seperti ini di sebut proses keputusan
membeli.
Jadi
keputusan tersebut yang akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam
pembelian mereka. Proses tersebut adalah sebuah pendekatan penyelesaian masalah
yang terdiri atas enam tahap seperti:
§ Menganalisis keinginan dan kebutuhan,
terutama untuk mengetahui adanya keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi
atau terpuaskan.
§ Menilai beberapa sumber yang ada.
§ Menetapkan tujuan pembelian.
§ Mengidentifikasikan alternatif pembelian.
§ Perilaku sesudah pembelian.
1.2 Pemikiran tentang konsumen
Konsumen
yaitu motivasi yang dapat dipandang sebagai dasar dari semua perilaku konsumen.
Contoh: yaitu sebuah pertanyaan mendasar yang perlu di jawab oleh setiap
pemasaran adalah : “ apa yang memotivasikan seseorang untuk membeli produk atau
jasa yang saya tawar kan?”.motivasi dapat didefinisikan sebagai kegiatan yang
diarahkan kepada satu tujuan. Kedaan ini ditimbulkan oleh tekanan, yang
disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan yang tak terpenuhi. Dan konsumen
berusaha mengurangi tekanan tersebut dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Jadi, kebutuhan konsumen itu menjadi komponen penting dalam proses motivasi;
jika suatu kebutuhan muncul, maka akan terjadi suatu motif yang mendorong
perilaku. Sebagai contoh, lapar adalah kebutuhan dasar yang, jika muncul,
menjadi suatu motif untuk memenuhi kebutuhan tersebut, yaitu berhenti di sebuah
warung makan.
Jadi,
rasa lapar, keinginan untuk merasa aman, dan keinginan terhadap prestise
merupakan beberapa contoh tentang motif. Dalam hal ini kita perlu mengingat
bahwa suatu keinginan itu harus diciptakan atau didorong sebelum memenuhi suatu
motif.sumber yang terciptanya suatu keinginan dapat berada pada diri orang itu
sendiri (seperti rasa lapar) atau berada pada lingkungannya (seperti melihat
makanan yang menarik). Atau dengan adanya makanan dapat menimbulkan rasa lapar.
Setelah
mengetahui tentang motif konsumen, kita perlu mempelajari cara-cara bagaimana
motif tersebut dapat diketahui. Cara yang ditempuh antara lain dengan
mengadakan riset motivasi. Dalam hal ini, beberapa macam bentuk riset pemasaran
dapat dipakai untuk menafsirkan serta meramalkan perilaku pembeli, seperti
teknik observasi dan teknik survei (survey).
Teknik
observasi dapat digunakan untuk mengukur pola tingkahlaku pembeli, sedangkan
teknik survei (dengan daftar pertanyaan) digunakan untuk mengadakan wawancara
langsung atau tidak langsung dengan orang-orang tentang masalah pada penjual
tertentu.
Penggunaan
teknik-teknik tersebut ditunjukan untuk mendapatkan alasan mengapa konsumen
bertingkahlaku demikian. Sering, motif sesungguhnya dari pembeli beserta
pengaruh-pengaruh tingkahlakunya yang lain tidak dapat diketahui, tersembunyi
atau bahkan sangat komplek untuk teknik penelitian yang tidak langsung yaitu
dengan riset motivasi. Jadi, riset motivasi berusaha menerangkan mengapa
pembeli bertingkahlaku demikian, khususnya dalam keadaan di mana pembeli
sendiri tidak mengetahui alasan yang sesungguhnya, atau jika ia mengetahuinya
tidak bersedia mengatakannya secara terbuka.
1.3 Penelitian konsumen sebagai bidang
ilmu yang dinamis
a) Perilaku Konsumen dalam Ilmu Ekonomi
Mikro
Ilmu
ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu
ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan
harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan.
Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut
mempengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan
menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran
dan permintaan barang dan jasa selanjutnya.Individu yang melakukan kombinasi
konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar,
akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua
hal lain tetap sama (ceteris paribus).
Kebalikan
dari ekonomi mikro ialah yang membahas aktivitas ekonomi secara keseluruhan,
terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, berbagai
kebijakan perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas beragam tindakan
pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak) terhadap hal-hal tersebut.
Definisi
perilaku konsumen dari para ahli ayitu :
Tindakan-tindakan
yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan
proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan penggunaan barang-barang atau
jasa ekonomi yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan eksternal yang merupakan
kondisi yang terjadi saat itu atau kondisi harapan yang diperkirakan akan
terjadi.
Definisi
lain adalah bagaimana konsumen mau mengelurkan suberdayanya yang terbatas
seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang sesuai yang
diinginkan.
Variable-variabel
dalam mempelajari perilaku konsumen yaitu :
a. Stimulan
stimulan
yang merupakan masukan proses perilaku dibedakan atas rangsangan pemasaran dari
perusahaan dan rangsangan dari lingkungan konsumen itu sendiri.sedangkan proses
pengambilan keputusan dipengaruhi oleh faktor personal maupun sosial konsumen,
serta respons perilaku pasar konsumen sebagai faktor keluaran dapat merupakan
keputusan pembeliaan (dan pembelian selanjutnya) atau tidak melakukan pembelian
(menolak produk yang ditawarkan).sehingga
variabel yang berada di luar individu
(vaktor eksternal) yang sangat berpengaruh dalam proses pembelian.
Contohnya merek dan jenis barang, iklan pramuniaga.
b. Variabel Respon
Variabel
Respon merupakan hasil aktipasi indifidu sebagai reaksi dari variabel stimulan.
Variablel Respon sangat bergantung pada faktor individu dan kekuatan
stimulan.Contohnya keputusan membeli barang, pembeli penilaian terhadap barang.
c. Variabel Interverning
Variabel
Interverning adalah variabvel antara variabel stimulan dan respons variabel
intervening individu, termasuk motif-motif membeli, sikap terhadap suatu
peristiwa, dan persepsi terhadap suatu
barang.
b) Perilaku konsumen dalam Ilmu
Ekonomi Makro
Yaitu
: Ilmu ekonomi makro yang mempelajari
variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel
tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau
pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun
neraca pembayaran internasional.
Ilmu
ekonomi makro yang mempelajari masalah-masalah ekonomi atas ukuran-ukuran atau
variabel-variabel yang sesuai dengan masa-masa yang akan datang. Karena
perubahan waktu, ukuran-ukuran, instrumentasi maupun variabel pengukurannya
dapat juga berubah yaitu sebagai berikut :
§ Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil
khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun
dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
§ Sejauh mana perekonomian mengalami
pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang
membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan
terdapat (trade off) maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung
memburuk.
§ Sejauh mana berbagai sumber daya telah
dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah
dimanfaatkan keadaan ini disebut (full employment). Sebaliknya bila masih ada
sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan (under
employment ) atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan
kerja penuh.
c) Faktor Utama yang mempengaruhi Perilaku
1. Faktor-faktor kebudayaan
* .
Budaya : Serangkaian nilai, persepsi, keinginan, dan perilaku dasar yang
dipelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga instansi penting lain.
* .
Sub-budaya : Kelompok orang yang memiliki sistem nilai yang sama berdasarkan
pengalaman dan situasi kehidupan yang serupa.
* .
Kelas sosial : Pembagian kelompok masyarakat yang relatif permanen dan relatif
teratur dimana anggota memiliki nilai, minat dan perilaku yang serupa.
2.
Faktor-faktor sosial
#. Kelompok : dua atau lebih sekelompok orang
yang berinteraksi untuk memenuhi tujuan
individu atau tujuan bersama.
#. Keluarga.
#. Peran dan status : ( Peran terdiri dari
sejumlah aktivitasyang diharapkan
untuk dilakukan menurut orang-orang di sekitarnya, tetapi peran membawa status
yang mengambarkan penghargaan umum terhadap peran tersebut oleh masyarakat.
3.Faktor-faktor
Pribadi
^ . Umur dan tata siklus hidup
^ . Pekerjaan
^ . Situasi ekonomi
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Perilaku
Konsumen adalah tingkah laku dari konsumen, dimana mereka membeli dan
mengkonsumsi barang dan jasa untuk kepentingan pribadi maupun keluarganya dan
tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai dan pengalaman terhadap produk, serta
calon konsumen dalam memasar kan produk atau barang dan jasa yang kita buat
agar konsumen dapat tertarik dan ingin mencoba serta mengkonsumsinya secara terus menerus dan
tidak kecewa sehingga laporan terhadap perilaku konsumen baik-baik saja
terhadap atasan perusahaan tersebut.
Sekarang
ini masalah distribusi pendapatan ini kita kaitkan dengan pola pengeluaran
keluarga, karena keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat. Pola pengeluaran akan berbeda-beda sesuai dengan
tahap-tahap dalam siklus kehidupan perilaku konsumen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar