Nama : Salam
NPM : 19211115
Kelas : 3EA27
Mata Kuliah : Perilaku Konsumen
Tugas ke 6 :“Pengaruh Kebuadayaan Terhadap Pembelian
dan konsumsi”
Dosen : Tomi Adi Sumiarso, SE
PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP PEMBELIAN
DAN KONSUMSI
Semua
orang di dunia ini adalah konsumen. Sehari-hari hidup kita, kita membeli dan
mengkonsumsi berbagai luar biasa barang dan jasa. Namun, kita semua memiliki
selera yang berbeda, suka dan tidak suka dan mengadopsi pola perilaku yang
berbeda saat membuat keputusan pembelian. Banyak faktor yang mempengaruhi
bagaimana kita, sebagai individu dan sebagai masyarakat, hidup, membeli, dan
mengkonsumsi. Pengaruh eksternal seperti budaya, etnis, dan pengaruh kelas
sosial bagaimana individu konsumen membeli dan menggunakan produk, dan membantu
menjelaskan bagaimana kelompok konsumen berperilaku. Studi budaya mencakup
semua aspek masyarakat seperti agama, pengetahuan, bahasa, hukum, adat
istiadat, tradisi, musik, seni, teknologi, pola kerja, produk, dll Budaya
adalah sangat kritis dan semua pengaruh yang meresap dalam kehidupan kita .
BUDAYA
Untuk
tujuan mempelajari perilaku konsumen, budaya dapat didefinisikan sebagai jumlah
total dari keyakinan dipelajari, nilai-nilai dan kebiasaan yang berfungsi untuk
membimbing dan mengarahkan perilaku konsumen dari semua anggota masyarakat itu.
Howard dan Sheth telah didefinisikan kebudayaan sebagai "Sebuah cara,
selektif buatan manusia menanggapi pengalaman, satu set pola perilaku".
Dengan demikian, budaya terdiri dari ide-ide tradisional dan khususnya
nilai-nilai, yang melekat pada ide-ide ini. Ini mencakup pengetahuan,
kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat dan semua kebiasaan lainnya yang
diperoleh oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Sebuah konsep yang diterima
tentang budaya adalah yang mencakup seperangkat keyakinan dipelajari,
nilai-nilai, sikap, kebiasaan dan bentuk perilaku yang dimiliki oleh masyarakat
dan ditularkan dari generasi ke generasi dalam masyarakat tersebut.
FaktorFaktor
Budaya Merupakan faktor yang memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada
tingkah laku konsumen:
1.
Budaya Kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan tingkah laku yang
dipelajari oleh seseorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya
2.
Sub Budaya Sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai sama berdasarkan pada
pengalaman hidup dan situasi
3.
Kelas Sosial Divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan para
anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan tingkah laku yang serupa.
Pengaruh
Kebudayaan Terhadap Perilaku Konsumen
Pengertian
perilaku konsumen menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah perilaku yang
diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan
mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen
untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang
ditawarkan. Selain itu perilaku konsumen menurut Loudon dan Della Bitta (1993)
adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang
semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau
mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa.
a. Model perilaku konsumen
Konsumen
mengambil banyak macam keputusan membeli setiap hari. Kebanyakan perusahaan besar
meneliti keputusan membeli konsumen secara amat rinci untuk menjawab pertanyaan
mengenai apa yang dibeli konsumen, dimana mereka membeli, bagaimana dan berapa
banyak mereka membeli, serta mengapa mereka membeli.
Pertanyaan
sentral bagi pemasar: Bagaimana konsumen memberikan respon terhadap berbagai
usaha pemasaran yang dilancarkan perusahaan? Perusahaan benar−benar memahami
bagaimana konsumen akan memberi responterhadap sifat-sifat produk, harga dan
daya tarik iklan yang berbeda mempunyai keunggulan besar atas pesaing.
b. Faktor Budaya
Faktor
budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada perilaku konsumen.
Pengiklan harus mengetahui peranan yang dimainkan oleh budaya, subbudaya dan
kelas social pembeli. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan
perilaku seseorang. Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi,
keinginan dan perilaku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari
keluarga dan lembaga penting lainnya. Setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya
– sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang
lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub-budaya dapat dibedakan menjadi empat
jenis: kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, area geografis.
Banyak subbudaya membentuk segmen pasar penting dan pemasar seringkali
merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan
konsumen. Kelas-kelas sosial adalah masyarakat yang relatif permanen dan
bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan
keanggotaannya mempunyai nilai, minat dan perilaku yang serupa. Kelas sosial
bukan ditentukan oleh satu faktor tunggal, seperti pendapatan, tetapi diukur
dari kombinasi pendapatan, pekerjaan, pendidikan, kekayaan dan variable lain.
• Pengaruh Budaya Yang Tidak Disadari
Dengan adanya kebudayaan, perilaku konsumen mengalami perubahan. Dengan
memahami beberapa bentuk budaya dari masyarakat, dapat membantu pemasar dalam
memprediksi penerimaan konsumen terhadap suatu produk. Pengaruh budaya dapat
mempengaruhi masyarakat secara tidak sadar. Pengaruh budaya sangat alami dan
otomatis sehingga pengaruhnya terhadap perilaku sering diterima begitu saja.
Ketika kita ditanya kenapa kita melakukan sesuatu, kita akan otomatis menjawab,
“ya karena memang sudah seharusnya seperti itu”. Jawaban itu sudah berupa
jawaban otomatis yang memperlihatkan pengaruh budaya dalam perilaku kita.
Barulah ketika seseorang berhadapan dengan masyarakat yang memiliki budaya,
nilai dan kepercayaan yang berbeda dengan mereka, lalu baru menyadari bahwa
budaya telah membentuk perilaku seseorang. Kemudian akan muncul apresiasi
terhadap budaya yang dimiliki bila seseorang dihadapan dengan budaya yang
berbeda. Misalnya, di budaya yang membiasakan masyarakatnya menggosok gigi dua
kali sehari dengan pasta gigi akan merasa bahwa hal itu merupakan kebiasaan
yang baik bila dibandingkan dengan budaya yang tidak mengajarkan masyarakatnya
menggosok gigi dua kali sehari. Jadi, konsumen melihat diri mereka sendiri dan
bereaksi terhadap lingkungan mereka berdasarkan latar belakang kebudayaan yang
mereka miliki. Dan, setiap individu akan mempersepsi dunia dengan kacamata
budaya mereka sendiri.
• Pengaruh Budaya dapat Memuaskan Kebutuhan
Budaya yang ada di masyarakat dapat memuaskan kebutuhan masyarakat. Budaya
dalam suatu produk yang memberikan petunjuk, dan pedoman dalam menyelesaikan
masalah dengan menyediakan metode “Coba dan buktikan” dalam memuaskan kebutuhan
fisiologis, personal dan sosial. Misalnya dengan adanya budaya yang memberikan
peraturan dan standar mengenai kapan waktu kita makan, dan apa yang harus
dimakan tiap waktu seseorang pada waktu makan. Begitu juga hal yang sama yang
akan dilakukan konsumen misalnya sewaktu mengkonsumsi makanan olahan dan suatu
obat.
• Pengaruh Budaya dapat Dipelajari sejak
seseorang masih kecil, yang memungkinkan seseorang mulai mendapat nilai-nilai
kepercayaan dan kebiasaan dari lingkungan yang kemudian membentuk budaya
seseorang. Berbagai macam cara budaya dapat dipelajari. Seperti yang diketahui secara
umum yaitu misalnya ketika orang dewasa dan rekannya yang lebih tua mengajari
anggota keluarganya yang lebih muda mengenai cara berperilaku. Ada juga
misalnya seorang anak belajar dengan meniru perilaku keluarganya, teman atau
pahlawan di televisi. Begitu juga dalam dunia industri, perusahaan periklanan
cenderung memilih cara pembelajaran secara informal dengan memberikan model
untuk ditiru masyarakat. Misalnya dengan adanya pengulangan iklan akan dapat
membuat nilai suatu produk dan pembentukan kepercayaan dalam diri masyarakat.
Seperti biasanya iklan sebuah produk akan berupaya mengulang kembali akan iklan
suatu produk yang dapat menjadi keuntungan dan kelebihan dari produk itu
sendiri. Iklan itu tidak hanya mampu mempengaruhi persepsi sesaat konsumen
mengenai keuntungan dari suatu produk, namun dapat juga memepengaruhi persepsi
generasi mendatang mengenai keuntungan yang akan didapat dari suatu kategori
produk tertentu.
• Pengaruh Budaya yang Berupa Tradisi
Tradisi Adalah aktivitas yang bersifat simbolis yang merupakan serangkaian
langkah-langkah (berbagai perilaku) yang muncul dalam rangkaian yang pasti dan
terjadi berulang-ulang. Tradisi yang disampaikan selama kehidupan manusia, dari
lahir hingga mati. Hal ini bisa jadi sangat bersifat umum. Hal yang penting
dari tradisi ini untuk para pemasar adalah fakta bahwa tradisi cenderung masih
berpengaruh terhadap masyarakat yang menganutnya. Misalnya yaitu natal, yang
selalu berhubungan dengan pohon cemara. Dan untuk tradisi-tradisi misalnya
pernikahan, akan membutuhkan perhiasan-perhiasan sebagai perlengkapan acara
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar